Rabu, 09 Mei 2018

Stroke bisa dicegah dengan makan spageti?

Stroke bisa dicegah dengan makan spageti? Menikmati spageti atau pasta berbahan gandum yang dicampur dengan salad mampu menurunkan risiko stroke, demikian menurut penelitian terbaru.

Peneliti tepatnya menyampaikan bahwa konsumsi makanan berserat memang mampu mencegah serangan stroke hingga tujuh persen. Sumber makanan berserat tersebut pun bisa didapatkan dari gandum utuh, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan.

Selain stroke, memenuhi kebutuhan asupan serat harian juga akan menjauhkan tubuh dari tekanan darah tinggi dan menurunkan kadar lemak jahat.

"Banyak orang menyepelekan serat. Padahal nutrisi yang satu ini penting. Jadi konsumen perlu edukasi yang lebih mendalam tentang pentingnya serat terhadap kesehatan, misalnya mencegah stroke," papar kepala penulis penelitian, Diane Threapleton, dari University of Leeds.

Sayangnya, peneliti hanya menemukan kaitan antara serat tak larut dengan penurunan risiko stroke. Sementara serat larut tidak memberi manfaat apapun terhadap risiko penyakit stroke.

Serat larut sendiri bisa ditemukan dalam oatmeal, kacang polong, dan buncis. Sementara serat tidak larut yang berperan dalam melancarkan pencernaan di antaranya adalah gandum utuh, buah-buahan, dan sayuran.

Maka dari itu, jika Anda termasuk pecinta spageti atau pasta, lebih baik pilih yang berbahan gandum. Sebab semakin tinggi konsumsi serat, semakin rendah risiko terserang stroke.

Baca juga :






Selasa, 08 Mei 2018

Ketahui mengkonsumsi makanan ini bisa bikin stroke

Ketahui mengkonsumsi makanan ini bisa bikin stroke,- Selain penyakit jantung, kanker, dan diabetes, penyakit stroke menjadi salah satu penyakit mengerikan yang saat ini banyak bermunculan. Penyebab utama penyakit ini adalah pembekuan darah yang terjadi di arteri otak. Pembekuan ini bisa terjadi karena dipengaruhi oleh banyak hal seperti pola makan Anda yang salah. Pola makan yang salah mampu membuat kadar kolesterol tinggi, tekanan darah naik, dan kelebihan berat badan yang kemudian berujung pada stroke.

Berikut adalah makanan yang mampu meningkatkan risiko stroke seperti:

Soda
Jika Anda gemas minum soda, sebaiknya kurangi minuman ini. Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang minum soda lebih dari 1 kaleng per hari akan meningkatkan risiko stroke sebesar 48%.

Garam
Garam bisa meningkatkan risiko Anda untuk terkena stroke jika Anda mengonsumsinya secara berlebihan. Sebab garam mampu meningkatkan tekanan darah serta merusak lapisan pembuluh darah.

Selain faktor makanan tersebut, kekurangan vitamin D juga mampu menyebabkan stroke. Sebab vitamin D bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta mengaktifkan DNA dalam setiap sel tubuh Anda. Jika tubuh tidak mendapatkannya, maka risiko stroke bersama dengan risiko penyakit kronis lainnya akan meningkat.

Lemak jahat
Agar Anda terhindar dari penyakit stroke, sebaiknya hindari makanan yang mengandung lemak jahat di dalamnya. Lemak jahat dikenal dapat menyebabkan peradangan di dalam tubuh dan membuat risiko stroke meningkat.

Daging olahan
Mengonsumsi daging memang baik untuk kesehatan sebab mampu meningkatkan cadangan sel darah merah dan zat besi di dalam tubuh. Namun pilihlah daging yang benar-benar sehat dan rendah lemak dan hindari mengonsumsi daging olahan. Hal ini dikarenakan daging olahan mengandung zat pengawet seperti natrium nitrat yang mampu menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.

Baca juga :





Senin, 07 Mei 2018

Sering berpikir sinis bikin orang rentan kena stroke

Sering berpikir sinis bikin orang rentan kena stroke,- Tak hanya kesehatan tubuh yang harus dijaga, tetapi juga kesehatan mental. Jangan pikir bahwa kesehatan mental tak berpengaruh terhadap kesehatan fisik. Bahkan pikiran yang buruk saja bisa mempengaruhi risiko Anda terkena penyakit tertentu. Sebuah penelitian terbaru bahwa orang yang sering berpikiran sinis dan stres bisa meningkatkan risiko stroke.

Hasil tersebut didapatkan peneliti setelah melakukan pengamatan terhadap 6.700 orang dewasa berusia 45 hingga 84 tahun. PEneliti mengamati beberapa hal seperti tingkat stres, perasaan marah, pemikiran sinis pada orang lain, dan lainnya. Peneliti kemudian mengikuti partisipan selama 11 tahun dan mencari kaitan antara faktor psikologis ini dengan risiko stroke mereka.

"Selama ini kita sudah fokus pada beberapa faktor seperti tingkat kolesterol, tekanan darah, rokok, dan lainnya. Semuanya sangat penting, namun penelitian ini menunjukkan bahwa aspek psikologis juga sama pentingnya," ungkap peneliti Susan Everson-Rose dari University of Minnesota.

Pada akhir penelitian diketahui 200 orang terkena stroke. Mereka adalah yang memiliki tingkat pemikiran dan sikap sinis yang tinggi. Penelitian mengungkap bahwa orang yang sering berpikiran sinis dan bersikap sinis berkemungkinan dua kali lipat terkena stroke dibandingkan dengan orang yang kurang sinis.

Sementara itu orang yang depresi berkemungkinan 86 persen lebih tinggi untuk terkena stroke. Orang yang memiliki stres kronis berkemungkinan 59 persen untuk terkena stroke. Meski begitu, peneliti tak menemukan adanya kaitan antara perasaan marah dengan risiko stroke.

Jika Anda ingin terhindar dari stroke, mulai saat ini jangan hanya perhatikan aspek kesehatan fisik Anda, melainkan juga kesehatan mental. Jangan terlalu stres, segera atasi depresi, dan kurangi pemikiran sinis dalam pikiran Anda!

Baca juga 




Minggu, 06 Mei 2018

Pahitnya kopi mampu turunkan risiko stroke

Pahitnya kopi mampu turunkan risiko stroke,- Apakah Anda seseorang yang rutin minum kopi setiap hari? Jika ya, maka hal ini berarti Anda memiliki risiko yang lebih rendah untuk terkena stroke.

Sudah banyak penelitian yang menyebutkan bahwa minum kopi mampu membawa banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Anda bisa lebih bersemangat, terhindar dari penyakit jantung, diabetes, dan kanker usus karena secangkir kopi.

Selain manfaat tersebut, ternyata minum kopi juga bisa menurunkan Anda dari risiko untuk terkena penyakit stroke. "Kopi mengandung asam asam chlorogenic, lignan, dan magnesium. Semua zat ini bercampur dengan zat antioksidan di dalam kopi mampu mengurangi risiko stroke," jelas penelitian yang dilakukan di Cleveland Clinics Wellness Institute.

Sayangnya, efek sehat ini akan berkurang ketika Anda menambahkan gula di dalamnya. Zat gula mampu menciptakan lonjakan dalam glukosa daran dan insulin yang akhirnya memicu intoleransi glukosa, resistensi insulin, serta peradangan. Perubahan fisiologis ini pada akhirnya dapat mempengaruhi keadaan aterosklerosis, stabilitas plak dan trombosis yang kemudian mampu menjadi faktor peningkat risiko stroke dan demensia. Jadi, sebagai pilihan sehat sebaiknya Anda mengonsumsi secangkir kopi pahit di pagi hari sebagai penambah tenaga dan peningkat kesehatan.

Baca juga:





Jumat, 04 Mei 2018

Hati-hati Bagi yang Hobby Makan Gorengan

Hati-hati Bagi yang Hobby Makan Gorengan,- Sebelumnya, ada penelitian yang menyebutkan kalau terlalu banyak mengonsumsi kentang goreng mampu memicu penyakit kanker prostat. Kini, penikmat makanan gorengan sebaiknya perlu berhati-hati juga. Sebab makanan gorengan ternyata meningkatkan risiko stroke.

Hal tersebut diungkapkan oleh para peneliti dari Amerika Serikat. Tepatnya, orang yang suka makan makanan gorengan selama enam kali seminggu berisiko 41 persen lebih tinggi terkena stroke dalam jangka waktu empat tahun.

Makanan gorengan yang dimaksud di antaranya adalah ayam goreng, ikan goreng, kentang goreng, dan juga minuman yang sangat manis seperti teh.

Sebaliknya, orang yang mengonsumsi banyak buah, sayur, biji-bijian, dan gandum justru mampu menurunkan risiko stroke sebesar 29 persen.

Peneliti Suzanne Judd dari University of Alabama di Birmingham pun menjelaskan kalau makan yang digoreng cenderung mengandung banyak lemak dan garam. Kedua komposisi itulah yang memicu kadar kolesterol dan tekanan darah. Sehingga risiko stroke pun meningkat jika seseorang terlalu banyak mengonsumsi makanan gorengan.

"Banyak orang yang butuh bimbingan dalam mengatur pola makan. Para ahli medis pun harus bisa menjelaskan betapa pentingnya mengatur pola diet sehat bagi masyarakat," tandas Judd.

Kesimpulannya, makanan gorengan dan minuman yang terlalu manis sebaiknya dibatasi konsumsinya jika Anda tidak mau terkena stroke. Kemudian jangan malas mengonsumsi buah-buahan, sayuran, dan makanan yang menyehatkan lainnya demi menurunkan risiko stroke dan berbagai penyakit berbahaya.

Baca juga :




Kamis, 03 Mei 2018

Cegukan Menjadi Gejala Awal Adanya Suatu Penyakit

Cegukan Menjadi Gejala Awal Adanya Suatu Penyakit,- Bagi kamu yang pernah mengalami cegukan, kamu pasti setuju bahwa saat cegukan terjadi rasanya sangat tidak enak dan tidak nyaman. Selain proses bernapas yang terganggu, cegukan juga membuat perut, kerongkongan, serta tenggorokan jadi terasa sakit.

Biasanya cegukan disebabkan karena kamu tersedak makanan yang sedang kamu cerna. Bahkan ada pula orang yang cegukan saat mereka mengonsumsi makanan pedas. Selain faktor di atas, berikut adalah beberapa faktor lainnya yang bisa menyebabkan kamu cegukan.

Gangguan fungsi ginjal
Ketika ginjal mengalami masalah atau gangguan, maka tubuh secara otomatis akan meresponnya dengan memunculkan suatu kondisi abnormal seperti cegukan. Hal ini disebabkan karena diafragma dan saraf vagus yang terganggu karena menurunnya fungsi ginjal bisa membuatmu mengalami gejala seperti cegukan.

Asam refluks
Naiknya asam refluks atau asam lambung yang kemudian melewati kerongkonganmu juga mampu mengganggu jalannya pernapasan. Dan pada akhirnya bisa membuatmu jadi cegukan.

Gangguan saraf
Ketika terjadi kerusakan pada saraf vagus, maka saraf-saraf lain yang ada pada sekitar leher, tenggorokan, dada dan perut akan bereaksi dan reaksinya adalah memunculkan suara dan gejala mirip cegukan. Kondisi spastik diafragma ini hanya bersifat sementara. Namun jika tidak kamu tangani dengan baik, maka bisa menimbulkan gangguan kesehatan lainnya.

Gejala stroke
Menurut penelitian medis, memang ada beberapa penyakit stroke yang dimulai dari gejala seperti cegukan yang disertai dengan rasa nyeri di dada, kebas, dan pandangan jadi terasa kabur.

Menurut penelitian kesehatan, cegukan tersebut terjadi ketika diafragma atau membran otot yang menjadi pemisah antara rongga dada dan perut mengalami kontraksi. Ketika hal tersebut terjadi, alur udara yang ada di dalam tubuh manusia mengalami sumbatan dan mengalir tersendat-sendat. Di saat yang sama pita suara menjadi menutup dan akhirnya mengakibatkan suara khas cegukan.

Baca juga :