Jumat, 27 Juli 2018

Silent stroke bisa rusak ingatan dan kemampuan berpikir

Silent stroke bisa rusak ingatan dan kemampuan berpikir,- Orang yang mengalami gejala seperti stroke, atau disebut juga sebagai 'silent stroke' namun tak benar-benar mengalami stroke masih berisiko tinggi terkena masalah ingatan atau penurunan kemampuan berpikir, ungkap sebuah penelitian.

Silent stroke adalah stroke yang terjadi tanpa adanya gejala atau tanda yang diperlihatkan pasien di luar. Meski tanpa tanda-tanda, namun efek dari silent stroke ini masih cukup besar hingga bisa mengganggu ingatan dan menurunkan kemampuan berpikir. Dr Rafael Ortiz menjelaskan bahwa silent stroke tak menunjukkan gejala di permukaan karena tempat terjadinya pada otak.

"Penelitian kami menekankan pentingnya mengenali gejala-gejala yang mirip stroke pada keluarga dan orang sekitar, meski gejala ini tak bertahan cukup lama. Gejala ini bisa menjadi tanda meningkatnya risiko stroke atau masalah dalam kemampuan berpikir serta ingatan," ungkap ketua peneliti Dr Brendan Kelley dari University of Cincinnati.

Kelley dan timnya mengamati 24.000 orang dengan usia rata-rata 64 tahun yang mengisi kuisioner mengenai gejala stroke. Mereka kemudian mengawasi keadaan partisipan setiap enam bulan sekali selama dua tahun.

Selama penelitian, 30 persen partisipan menunjukkan tanda-tanda stroke, namun tak benar-benar mengalami stroke. Partisipan tersebut lebih berisiko memiliki masalah ingatan dan kemampuan berpikir daripada partisipan yang tak mengalami silent stroke atau menunjukkan gejala stroke.

Ahli lainnya menjelaskan bahwa mengetahui gejala stroke merupakan kuncinya. Sangat penting untuk mengetahui gejala silent stroke seperti kesusahan berbicara, pusing, mual, rasa lemah, pandangan ganda, dan lainnya. 

Senin, 16 Juli 2018

Waspadai gejala utama stroke

Waspadai gejala utama stroke,- Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak berkurang. Hal ini disebabkan oleh penyumbatan atau pendarahan pembuluh darah. Berikut ini gejala utama dari stroke.

Sulit bicara
Ketika terserang stroke, penderita akan kesulitan mengeluarkan kata-kata. Entah itu salah mengeja atau bahkan tidak bisa bicara sama sekali.

Kehilangan keseimbangan
Gejala stroke berikutnya yang perlu diwaspadai adalah kehilangan keseimbangan. Sehingga penderita stroke akan langsung terjatuh ketika berusaha untuk berjalan.

Sakit kepala
Ketika kepala tiba-tiba sakit tanpa sebab yang jelas, bisa jadi itu adalah salah satu gejala utama dari stroke. Segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Wajah kram
Pada pasien penderita stroke, akan ada sensasi kram pada sebagian wajahnya. Penderita pun bahkan tidak bisa tersenyum. Jika hal ini terjadi, segera hubungi dokter.

Tangan lemas
Pasien stroke juga akan merasakan sensasi lemas dan kaku pada kedua atau salah satu tangannya. Jika tangan tak bisa diangkat ke atas, penderita stroke perlu dibawa ke dokter.

Selain gejala tersebut di atas, penderita stroke terkadang juga mengalami hilang ingatan jangka pendek, gangguan penglihatan, dan tangan gemetaran.

Kamis, 12 Juli 2018

Stroke ringan bisa sebabkan Alzheimer

Stroke ringan bisa sebabkan Alzheimer,- Stroke ringan yang terjadi karena penyumbatan saluran darah kecil ditengarai mampu menyebabkan kelainan perilaku, bahkan kelainan otak seperti demensia dan Alzheimer dalam jangka panjang, ungkap penelitian.

"Kami khawatir bahwa stroke ringan pada pasien mampu menimbulkan penyakit lain dalam jangka panjang, seperti demensia dan Alzheimer," ungkap patrick D Lyden, peneliti dari Cedars-Sinai Medical Centre di Los Angeles.

"Sangat mengejutkan bahwa terhambatnya satu pembuluh darah kecil mampu menyebabkan perubahan perilaku," ungkap Andi Y Shih, dari University of California, San Diego.

Hal ini ditemukan peneliti setelah mengamati 30 tikus di laboratorium. Mereka menemukan penyumbatan pada pembuluh darah di otak tikus mampu menyebabkan kerusakan yang sama dengan pasien demensia. Pembuluh darah tersebut terlalu kecil hingga tak bisa dideteksi melalui pemindaian MRI.

Meski begitu, peneliti menemukan bahwa memantine, obat Alzheimer, mampu membuat tikus yang terkena stroke ringan menjadi semakin aktif. Otak tikus yang diberikan memantine juga diketahu memiliki tanda-tanda kerusakan yang lebih sedikit.

Selasa, 10 Juli 2018

Bakteri dalam usus tentukan risiko diabetes dan stroke

Bakteri dalam usus tentukan risiko diabetes dan stroke,- Jangan anggap remeh bakteri-bakteri baik yang 'bekerja' dalam usus dan sistem pencernaan Anda. Meski tak terlihat dan seringkali jauh dari perhatian, bakteri-bakteri ini memiliki peran penting dalam mencegah penyakit. Peneliti dari Georgia State University menunjukkan bahwa bakteri usus yang terjaga sehat akan menurunkan risiko penyakit metabolisme hingga 34 persen.

Ketika kesehatan bakteri baik dalam sistem pencernaan terganggu, tubuh akan lebih rentan terkena masalah kesehatan seperti sindrom metabolisme, peradangan, atau penyakit serius lain seperti stroke dan diabetes.

"Kehilangan TLR5, sel yang melapisi permukaan usus akan menyebabkan bakteri menjadi lebih agresif dan memicu peradangan. Selain memicu kelainan metabolisme, bakteri usus yang terganggu akan memicu penyakit peradangan yang lebih kronis seperti penyakit Crohn," ungkap Dr Andrew Gerwitz dari Georgia State.

Gangguan dan masalah pada bakteri dalam usus akan memicu berbagai keadaan yang menjadi faktor untuk penyakit seperti tingkat kolesterol baik yang rendah, tingginya tekanan darah, tingginya tingkat gula dalam darah, obesitas, dan tingginya kolesterol jahat. Semua faktor tersebut bisa memicu stroke, penyakit jantung, dan diabetes.

Bakteri dalam usus bisa terganggu oleh banyak hal, salah satunya adalah obat yang dikonsumsi. Penggunaan obat yang berlebihan bisa merusak sistem pencernaan dan mengganggu kesehatan bakteri baik yang ada di dalamnya. Untuk menjaga kesehatan bakteri dalam usus sebaiknya konsumsi makanan kaya probiotik seperti yogurt atau tempe.